17 Langkah Mengelola Perpustakaan
Pribadi
Seorang pecinta buku terkadang tidak sadar kalau koleksinya
sudah semakin banyak. Tahu-tahu koleksi bukunya tercecer di mana-mana. Rak
penyimpanannya sudah tidak cukup lagi menampung.
Bukan hanya itu, saking banyaknya buku, dia kesulitan
mencari sebuah buku yang sedang dibutuhkan. Yang parah adalah kalau kebetulan
dia seorang yang murah hati dalam meminjamkan buku kepada teman-teman.
Terkadang lupa mencatat siapa yang meminjam atau kalau pun mencatat tapi
hilang. Kalau sudah begini, nampaknya dia harus sudah mulai berpikir untuk
memperlakukan koleksi bukunya itu seperti layaknya di perpustakaan.
Jangan berpikir sulit dulu. Mari kita mengadaptasi sistem
perpustakaan menjadi lebih sederhana untuk perpustakaan di rumah. Hanya butuh
meluangkan waktu dan menyediakan tempat penyimpanan (rak) sebagai modal awal.
Sebelum memutuskan untuk mengelola buku-buku, hal paling
dasar yang harus dipastikan adalah “apakah Anda benar-benar ingin memiliki
perpustakaan pribadi?”. Ingat bahwa mengelola mengakibatkan konsekuensi
tertentu, terutama waktu dan konsistensi. Pilihan lain apabila Anda malas
mengelola namun ingin koleksi buku Anda tetap bermanfaat adalah dengan
menyumbangkannya ke perpustakaan atau taman bacaan terdekat.
Perlu diketahui bahwa mengelola perpustakaan pribadi tidak
harus sama dengan perpustakaan umum. Jadi tidak perlu berkecil hati karena
tidak punya keahlian khusus seperti pustakawan. Inti dari pengelolaan
perpustakaan pribadi adalah buku tertata dengan rapih, terkelompokkan, mudah
dicari, dan tercatat. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk
mewujudkannya:
- Mulailah
dengan memisahkan buku fiksi dan non fiksi. Artinya Anda perlu menyediakan
setidaknya dua rak terpisah untuk koleksi ini terlebih dahulu.
- Penyusunan
buku di perpustakaan pada dasarnya untuk memudahkan pencarian. Pikirkan
tentang bagaimana kebiasaaan Anda dalam mencari buku. Apakah berdasarkan
judul, pengarang, tema, abjad, tahun, tema, atau kejadian khusus.
- Umumnya,
buku fiksi di perpustakaan disusun berdasarkan nama pengarang, namun Anda
bisa mengurutkannya berdasarkan judul apabila dirasa lebih nyaman.
Susunlah berdasarkan urutan abjad dari A hingga Z.
- Susun
dan pisahkan buku fiksi dalam beberapa kelompok. Misalnya rak tingkat I
untuk kelompok abjad A-D, tingkat 2 untuk kelompok abjad E-G, dan
seterusnya.
- Buku
non fiksi biasanya disusun berdasarkan subyek (tema). Mengingat koleksi
perpustakaan pribadi sangat bergantung kesukaan, maka pasti ada subyek
buku tertentu yang jumlahnya lebih banyak ketimbang yang lain. Pikirkan
apakah Anda membutuhkan tema buku itu dipisahkan untuk memudahkan
pencarian nanti.
- Kalau
Anda bingung mengelompokkan dengan gaya sendiri, Anda bisa
mengadopsi klasifikasi umum yang digunakan perpustakaan yaitu Dewey
Decimal Classification (DDC). Dengan menggunakan DDC berarti koleksi non
fiksi akan dipisahkan dalam 10 kelompok yaitu: Karya Umum, Filsafat dan
Psikologi, Agama, Ilmu Sosial, Bahasa, Ilmu Alam, Ilmu Terapan, Seni dan
Olahraga, Kesusatraan, Sejarah dan Geografi.
- Kalau
Anda merasa ada satu tema dari sistem klasifikasi DDC yang tidak Anda
butuhkan. Anda dapat menggantinya dengan tema lain.
- Sama
halnya dengan buku fiksi, susunan buku untuk masing-masing kelompok harus
dipisahkan. Buku dalam setiap kelompok dijajarkan berdasarkan nama
pengarang atau judul (sesuai aturan yang anda tentukan). Urutkan
berdasarkan abjad A hingga Z.
- Buat
dan tempelkan tanda pada masing-masing kelompok di rak, baik buku fiksi
maupun non fiksi agar mudah mengidentifikasi kemana Anda harus menyimpan
satu buku setelah dibaca atau keluar dari raknya.
- Untuk
buku-buku koleksi bertema khusus akan sangat berguna apabila diletakan di
tempat di mana buku tersebut banyak digunakan. Misalnya buku tentang
memasak diberikan rak khusus di dapur.
- Buku
anak-anak sebaiknya dipisahkan dari koleksi buku dewasa. Bukan hanya
karena isinya, melainkan demi mencegah robeknya buku kesayangan Anda.
- Simpan
buku dengan posisi punggung buku di depan. Sebaiknya ditahan juga dengan
penahan buku juga untuk menguatkan. Hindari cahaya matahari langsung atau
lokasi yang terlalu lembab untuk menjaga kualitas kertas.
- Catat
data koleksi Anda dalam format excell agar bisa selalu di-update,
di-backup dan dicetak. Data minimal yang harus dimasukan antara lain:
Judul Buku, Pengarang, Ilustrator, Penerbit, Tahun Terbit, Kota Terbit,
Jumlah Halaman.
- Buat
juga data peminjaman apabila Anda orang yang baik hati dalam meminjamkan
buku. Data yang harus dimasukan diantaranya: Tanggal peminjaman, Nama
Peminjam, No kotak / email, Judul Buku, dan Pengarang.
- Anda
juga dapat menggunakan software gratis untuk database perpustakaan seperti
Athenaeum
atau Senayan
apabila ingin data buku dan peminjaman terintegrasi. Silakan unduh di
websitenya. Namun tentu perlu mempelajarinya terlebih dahulu sebelum
menggunakan. Baca buku petunjuknya atau ikuti workshopnya.
- Di
perpustakaan buku-buku diberi label khusus di punggungnya. Ini disebut
nomor panggil, gunanya untuk membantu pencarian. Untuk perpustakaan
pribadi yang koleksinya di bawah 1000, rasanya tidak perlu menggunakan
nomor panggil. Asal konsisten dalam merapihkan buku-buku ke tempatnya
sesuai aturan susunan yang Anda tentukan sebelumnya, pasti buku akan lebih
mudah dicari.
- Apabila
Anda ngotot untuk tetap memberi label nomor panggil pada buku-buku Anda.
Pastikan Anda punya cukup banyak waktu dan tenaga untuk melakukannya.
Kalau tidak, silakan meminta jasa pengolahan koleksi, tentunya dengan
bayaran tertentu.
Selamat Mencoba…
Matur nuwun untuk pencerahannya.
BalasHapussalam,
kokok
nah pas banget emang nih buat yang senang membaca buku dan mengoleksinya. tapi biasanya memang orang yang suka membeli dan membaca buku mereka membuat satu ruang khusus untuk buku-bukunya
BalasHapusmaaf nih gan ane ada info tambahan, untuk yang sedang mencari rumah baru atau second ane ada beberapa pilihannya
webseit properti di indonesia
rumah dan properti
beli rumah di semarang
cari perumahan baru
nice share and big thanks gan..
bada dengan perpustakaan sekolah ya. trim
BalasHapusbada dengan perpustakaan sekolah ya. trim
BalasHapustrim's untuk ilmunya
BalasHapusijin copypast..thanks
BalasHapusmin, ulas dong tentang menyusun koleksi literasi yang udah kita punya
BalasHapus